Tanggal 1 Ramadhan di Indonesia ada 2 versi. Karena perbedaan cara menentukan awal bulan, maka berbeda pula lah hasil yang didapat. Versi pertama dimulai pada Jumat 20 Juli 2012, yang versi satunya lagi hari sabtu 21 Juli 2012. Ada yang berpendapat bahwa perbedaan tersebut adalah anugrah, tapi apa benar itu anugerah?
Melihat bulan dengan teropong canggih |
Balap karung syariah |
Ketiga, akan bermasalah pada penentuan 1 Syawal alias lebaran. Pasti nanti akan ada 2 idul fitri dalam satu tahun. Mungkin kalo anak-anak mah enak, bisa dapat angpau 2 kali, nah kita yang nyari duit masa iya harus ngasih angpau 2 kali juga??? Ah, yang penting mah ikhlas. Jangan sampai opor jadi basi karena lebaran yang ditunda. Sebaiknya kita menstandarkan cara menentukan awal bulan hijriah untuk mencegah perbedaan awal puasa.
Untung gajian dihitung menggunakan penanggalan masehi. Coba kalo pakai penanggalan hijriah, pasti setiap gajian kita harus melihat bulan dulu. Dan pasti ada perbedaan cara menghitung awal bulan. Bisa jadi gajian di undur karena hilal belum terlihat.
Opor basi |
Jadi, perbedaan ini anugerah atau musibah?????
Sebaiknya kita menstandarkan cara menentukan awal bulan hijriah untuk mencegah perbedaan awal puasa.
Ini hanyalah analisa ngawur dari saya yang masih sangat cetek pengetahuannya.
Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar