Selasa, 24 Juli 2012

Perbedaan Penentuan Awal Bulan Hijriah


Tanggal 1 Ramadhan di Indonesia ada 2 versi. Karena perbedaan cara menentukan awal bulan, maka berbeda pula lah hasil yang didapat. Versi pertama dimulai pada Jumat  20 Juli 2012, yang versi satunya lagi hari sabtu 21 Juli 2012. Ada yang berpendapat bahwa perbedaan tersebut adalah anugrah, tapi apa benar itu anugerah?
Melihat bulan dengan teropong canggih
Pertama, akan bermasalah pada malam nuzulul quran. Mana yang betul? Karena malam nuzulul quran itu mutlak tanggalnya. Coba bayangkan kalo hari kemerdekaan Indonesia ada perbedaan versi waktu. Versi pertama, jatuh pada tanggal 17 agustus, sedangkan versi yang lainnya jatuh pada 18 agustus. Tentu akan membingungkan pihak panitia HUT RI. Kapan mereka akan mengadakan lomba balap kerupuk, balap karung dan yang lainnya. Dalam pembuatan proposal minta sumbangan pun akan kacau. Sebaiknya kita menstandarkan cara menentukan awal bulan hijriah untuk mencegah perbedaan awal puasa.
Balap karung syariah
Kedua, akan bermasalah pada saat lailatul qadr. Allah menurunkan malam lailatul qadr pada 10 hari terakhir ramadhan di tanggal ganjil. tanggal 21, 23, 25, 27, 29 ramadhan. Tapi kalo 1 ramadhan nya aja udah beda, pasti tanggal berikutnya pun tidak sama. Lailatul qadr adalah malam yang apabila kita beribadah dengan khusyuk pada datangnya lailatul qadr, maka ibadah kita malam itu lebih baik daripada 1000 bulan. Atau 83 tahun. Kalo beda ngitung tanggalnya, apa Allah mau toleransi. Membagi 2 pahala lailatul qadr untuk 2 versi tersebut? Masa iya Allah membagi pahalanya jadi 500 bulan buat versi pertama, dan 500 bulan sisanya buat versi lainnya? Sebaiknya kita menstandarkan cara menentukan awal bulan hijriah untuk mencegah perbedaan awal puasa.

Ketiga, akan bermasalah pada penentuan 1 Syawal alias lebaran. Pasti nanti akan ada 2 idul fitri dalam satu tahun. Mungkin kalo anak-anak mah enak, bisa dapat angpau 2 kali, nah kita yang nyari duit masa iya harus ngasih angpau 2 kali juga??? Ah, yang penting mah ikhlas. Jangan sampai opor jadi basi karena lebaran yang ditunda. Sebaiknya kita menstandarkan cara menentukan awal bulan hijriah untuk mencegah perbedaan awal puasa.
Opor basi
Untung gajian dihitung menggunakan penanggalan masehi. Coba kalo pakai penanggalan hijriah, pasti setiap gajian kita harus melihat bulan dulu. Dan pasti ada perbedaan cara menghitung awal bulan. Bisa jadi gajian di undur karena hilal belum terlihat.

Jadi, perbedaan ini anugerah atau musibah?????
Sebaiknya kita menstandarkan cara menentukan awal bulan hijriah untuk mencegah perbedaan awal puasa.

Ini hanyalah analisa ngawur dari saya yang masih sangat cetek pengetahuannya.
Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar